GALLERY FOTO

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NUSA TENGGARA TIMUR BEKERJA UNTUK FLOBAMORA

Kamis, 15 September 2011

Di SMKN 2 Ende Sekat Teras Jadi Ruang Belajar


Pos Kupang. Rabu 14 September 2011 –Jumlah siswa di SMKN 2 (STM) Ende Terus Meningkat setiap tahun. Saat ini tercatat 1.600 siswa yang bersekolah disana. Karena tak mampu menampung semua rombongan belajar tersebut, mereka memasang sekat di teras menjadi empat ruang belajar.
Kepala SMKN 2 Ende, Drs. Muhammad NAsir, dihadapan anggota DPRD NTT asal Partai Keadilan Sejahtera dan Golongan Karya, Zainal Abidin Thayib dan Anwar Pua Geno, yang mengunjungi sekolah tersebut, Selasa (13/9/2011), mengatakan, saat ini jumlah siswa disekolah sebanyak 1.600 orang. Jumlah tersebut melebihi kapasitas ruang belajar yang hanya 54 buah.
“Kami terpaksa sekat teras pakai tripleks untuk jadi ruang belajar agar siswa bias belajar. Kalau mau bangun baru, jelas biayanya sangat mahal, sehingga cara termudah adalah lewat kesepakatan dengan orang tua murid, kami sekat teras. Ini sudah sejak tahun lalu sehingga murid-murid sudah terbiasa,: kata Muhammad Nasir.
Menurut Muhammad Nasir, SMKN 2 Ende memiliki sebelas kompetensi, sehingga setiap kelas dibagi  dua. Untuk memenuhi kebutuhan ruang kelas, katanya selain menyekat teras, pihaknya juga menggunakan laboratorium mesin, siswa jurusan otomotif langsung belajar disana. Kami tidak bisa menolak siswa yang mendaftar disini yang berasal dari hampir semua kabupaten di Flores,” katanya.
Kepada Zainal Thayib dan Anwar Pua Geno, Muhammad Nasir mengatakan, meski memiliki laboratorium atau bengkel yang cukup lengkap, namun diisi oleh alat praktek yang sudah kelewat masanya. “Bengkel sudah tidak memenuhi syarat lagi. Kalau saja ada mesin CNC, kami disini punya kualitas untuk bisa rakit mesin. Meski masih ada kekurangan disana-sini, saya tetap menjamin kualitas lulusan dari sekolah ini akan mampu bersaing didunia kerja,” ujarnya.
Kepala Seksi Kurikulum Dinas PPO NTT, Pius Rasi, yang juga hadir pada kesempatan itu mengakui, kompetensi siswa di SMKN 2 Ende cukup bagus. Namun karena kekurangan alat praktek, mereka biasanya tahu teori namun lemah dipraktek. Mengenai jumlah rombongan belajar yang melebihi rombongan belajar. Pius mengatakan hal tersebut hampir sama disemua sekolah favorit.
“Ada sekolah yang siswanya sangat kurang, namun rata-rata semua sekolah favorit siswanya membludak. Sesuai aturan. Satu rombongan belajar hanya 32 siswa. Namun rata-rata sudah diatas 50 orang”ujarnya. (eko)

0 komentar:

Posting Komentar