GALLERY FOTO

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA NUSA TENGGARA TIMUR BEKERJA UNTUK FLOBAMORA

Senin, 26 September 2011

Salah, Sistem Pemberantasan Korupsi : Dialog Kebangsaan dan Temu Tokoh PKS


Timor Express, Senin 26 September 2011
Dialog kebangsaan dan temu tokoh yang digelar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) NTT  menghadirkan pembicara utama sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS yang juga wakil Ketua DPR RI, H.M Anis Matta berlangsung di Hotel Kristal, Sabtu (24/9) pukul 20.00 WITA. Sebagai moderator ketua DPW PKS NTT, Suharjito.
Tema yang diangkat dalam kegiatan  dialog tersebut adalah : “Membangun Peradaban Mulia dengan Kejujuran dan Kebersamaan.” Turut hadir dalam kegiatan dialog tersebut para pengurus DPW PKS NTT, para simpatisan DPW PKS NTT, para tokoh politik serta warga Kota Kupang lainnya.
Sekjen DPP PKS, HM Anis Matta, pada kesempatan itu, mengatakan demokrasi itu adalah suara rakyat dan suara rakyat harus diikuti. Seorang pemimpin jangan sampai berorientasi popularitas tapi tetap menjadi juru edukatif untuk semua masyarakat.
Hal berikut yang harus juga diperhatikan adalah sistematika dalam kerja. Seseorang kadang kehilangan sistematika dalam bekerja akan memebuat dirinya jauh dari pekerjaan yang dilakukan.”Korupsi itu biasanya terjadi dalam tiga tempat, yakni: sumber pemasukan Negara, yang kedua adalah belanja Negara dan yang ketiga adalah pengadilan. Sekarang ini pendapatan Negara dari pajak. Masalahnya pajak tidak bisa disebut uang Negara kalau pajak tersebut belum amsuk sebagai uang Negara,” ujar Anis Matta.
Dia mengatakan, korupsi yang terjadi pada pajak kadang tidak bia terdeteksi karena dana yang bersumber dari pajak itu kadang tidak masuk dalam harta negara yang bisa diaudit. Hal berikut yang juga dipertanyakan adalan belanja Negara dan yang sering terjadi adalah banyak kehilangan uang Negara. Sementara itu, kata Anis Matta, hal ketiga yang harus diperhatikan adalah aksus suap yang dilakukan di pengadilan biasanya tidak langsung  merugikan Negara namun hanya berpotensi mendzalimi individu.
Jika Negara ini mau memberantas korupsi, maka Negara harus bias menelususri kasus suap yang terjadi. Dia mengurai, hal yang paling penting dalam memberantas korupsia dalah tahu persis akar permasalahannya dan tidak berorientasi populis. “Saat ini yang terjadi dengan pemberantasan koruipsi adala tahu persis akan terjadi korupsi dan saat langsung dilakukan transaksi langsung ditangkap.
Berbagai kasus korupsi terus terjadi, namun pelanggaran korupsi terus terjadi dan selalu ada penangkapan tetapi korupsi sama sekali tidak terhenti. Tujuan pemberantasan korupsi adalah pengembalian uang Negara. Parahnya, yang terjadi adalah koruptor malah diadili tanpa pengembalian uang Negara,” tegas Anis Matta. Hal yang terjadi itu, katanya akibat persoalan sistematika yang ada dinegara ini.Jika sejak awal orientasinya populis, sistematika juga salah, maka selamanya bangsa ini akan tetap rebut dan tetap jalan ditempat tanpa ada perubahan. Dia juga meminta kepada semua unsur masyarakat yang ada, termasuk media massa punya tanggungjawab yang sama yakni mengedukasi masyarakat. Sehingga menjadi masyarakat yang berorientasi pada kerja, hasil dan mempunyai sistematika. Jika hal tersebut tidak ada, ujarnya maka tidak akan ada pembangunan yang bias dilakukan dnegan baik. “saya kira semua berperan menegdukasi semua masyarakat untuk berpikir secara logika dan sistematik dan berhenti bereaksi terhadap isu-isu yang tidak berguna. Karena jika tidak maka masyarakatlah yang akan menjadi rugi. Semua harus berperan mentransformasikan diri menjadi masyarakat pembelajar (Learn SocietyRed),:"kata Anis Matta.
Dia juga menegaskan kepada semua yang hadir untuk berhenti berbicara, terutama untuk mempersoalkan hal-hal yang bukan masalah. Hal-hal itu, kata Anis Matta, yakni: perbedaan ideologi dan agama. “Didunia ini tidak ada agama yang perlu perang dan yang perlu perang itu hanya yang memproduksi senjata. Saat ini musuh-musuh buatan yang ada adalah teroris. Agama justru dijadikan gwang untuk persoalan yang  muncul akibat perbuatan manusia,” jelas Wakil Ketua DPR RI itu.
Sekjen PKS itu juga mengatakan masalah berikut yang juga muncul adalah persoalan idiologis, namun perlu dipertegas bahawa idiologis itu bukan perkara yang harus diperkarakan. “apa yang dipertentangkan saat ini sama sekali tidak ada artinya karena memang itu bukan perkara yang ahrus diperkarakan seperti mempertentangkan masalah agama dan idiologi. Dengan memperbaiki orientasi, memeprbaiki sistematika serta berhenti mempermasalahkan hal-hal yang bukan masalah maka roda pembangunan bangsa ini akan berjalan dengan baik dan menjadi bangsa yang besar,” ujar Anis Matta singkat. Usai memberikan materi oleh Sekjen PKS HM Anis Matta kegiatan dilanjutkan dengan dialog bersama semua peserta yang hadir. (mg-10/sam)

0 komentar:

Posting Komentar